Sejarah



SEJARAH DESA CIKEUSIK

Cikeusik adalah salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Cidahu Kabupaten Kuningan Propinsi Jawa Barat letak, Desa Cikeusik terletak di Timur Laut Kabupaten Kuningan dengan batas – batas :
-          Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Jatimulya
-          Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Legok
-          Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Cieurih
-          Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Cisanggarung

Letak geografis Desa Cikeusik terletak pada dataran rendah memanjang ditepi sungai  cisanggarung dengan luas 189,260 Ha yang terdiri dari :
Sawah tadah hujan  : 48,140 Ha
Tegalan                   : 128,625 Ha
Pekarangan             : 12,495 Ha

Desa Cikeusik terdiri dari dari 2 Dusun yaitu Dusun Manis dan Dusun Pahing, kedua dusun tersebut dibatasi oleh sungai Manengteung yang terdiri dari 12 RT dan juga dilalui oleh jalan propinsi yang merupakan penghubung antara Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cirebon, di sebelah baratnya ada 2 bukit kecil yaitu bukit Puter Sari dan Puter Lumbung.

Desa Cikeusik salah satu Desa yang penuh cerita historis baik sebelum maupun sesudah kemerdekaan sayangnya tidak ada data yang otentik dan bukti yang kuat tentang perjuangan di Desa Cikeusik hanya cerita dari para pelaku pejuangnya kepada generasi penerusnya. Pada masa itu Desa Cikeusik meliputi dari beberapa kampung yaitu kampung ciroke, kampung lewihaur dan kampung cikancas kulon yang berbatasan langsung dengan kabupaten Cirebon, sebagai pembatasnya yaitu bukit Manengteung disitulah para pejuang berperang melawan Belanda yang mau masuk ke daerah Kuningan khususnya Desa Cikeusik. Konon Bung Karno juga pernah berkunjung dan menginap ke Desa Cikeusik selama seminggu.  Dalam perkembangannya sekitar tahun 1984 Desa Cikeusik dipekarkan menjadi 2 Desa yaitu Desa Cikeusik dan Desa Jatimulya, Desa Jatimulya meliputi 3 Kampung yaitu Kampung Ciroke, Lewihaur dan Cikancas Kulon.